Pembangunan Gampong Ujong Tanoh di awali keinginan rRaja Trumon dan ide seorang tamu dari Pase yang datang ke kerajaan pada saat itu yang bernama Tgk. Abdul Raoh, mereka mengambil kesepakatan kerja sama dalam beternak kerbau juga sambil membuka perkebunan yaitu sebagai pengelola ternak kerajaan dan cara bagi hasil untuk sama-sama menguntungkan karena pada saat itu raja Trumon selalu memotong kerbau pada saat hari-hari tertentu seperti ulang tahun kerajaan, hari-hari besar islam, kenduri laut, kenduri turun sawah dan lain-lain. Lantas Tgk Abdul Raoh mencari sebuah areal untuk beternak kerbau sekaligus tempat tinggal dan beliau mendapati dataran di sebelahn timur gampong Keude Trumon yang berjarak lebih kurang 2 KM dari tempat kediaman raja. Dan dataran tersebut dikelilingi sebelah barat oleh aliran sungai dan sebelah timur oleh persawahan dan sebelah utara juga dikelilingi oleh aliran sungai sehingga kalau dilihat berbentuk laksana pulau irian jaya atau menjurus kesebelah aliran maka oleh Tgk Abdul Raoh diberi nama dataran tersebut dengan nama dalam bahasa Aceh Ujong Tanoh artinya Ujong menjurus dan Tanoh artinya Tanah ( Tanah Yang Berujung ) dan ditetapkan sebagai pemukiman penduduk yaitu Gampong Ujong Tanoh, semenjak itulah nama Ujong Tanoh menjadi nama gampong sampai sekarang.